Khawatir Disalahgunakan Orang China, Database Pengguna TikTok Amerika Serikat Disimpan di Oracle

- Sabtu, 18 Juni 2022 | 16:40 WIB
Ilustrasi pemyimpanan database TikTok
Ilustrasi pemyimpanan database TikTok

JAMPANG PEDIA - TikTok menyebut Oracle akan menyimpan semua data dari penggunanya di Amerika Serikat.

Sebagai upaya untuk menjawab kekhawatiran terkait keamanan penggunanya ditangan platform milik ByteDance di China.

Informasi tersebut disampaikan platform media sosial video digital itu pada Jum'at, 17 Juni 2022.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Harian Pada 18 Juni 2022: Gemini Ada Perasaan Kuat dan Capricorn Yang Dikelilingi Cinta

Layanan berbagi cuplikan video yang populer akan terus menggunakan pusat datanya sendiri di Virginia dan Singapura.

Namun untuk mencadangkan informasi karena bersifat rahasia maka akan menggunakan Oracle di Amerika Serikat.

Albert Calamug, yang menangani kebijakan publik keamanan AS di TikTok mengatakan, memahami sebagai adalah salah satu platform yang paling diteliti dari sudut pandang keamanan.

Baca Juga: Lima Cara Merawat Bibir Yang Perlu Kamu Coba Agar Tetap Terlihat Manis dan Anggun

"Kami bertujuan untuk menghilangkan keraguan tentang keamanan data pengguna di Amerika Serikat," katanya dikutip dari Al Arabiya, Sabtu 18 Juni 2022.

Presiden Joe Biden tahun lalu mencabut perintah eksekutif dari pendahulunya Donald Trump.

Seperti diketahui, Donald Trump melarang aplikasi milik China TikTok dan WeChat dari pasar Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional.

Baca Juga: Gagal Masuk Liga Champions, Christiano Ronaldo Akan Pindah dari Manchester United ke AS Roma

Donald Trump telah memberikan restunya pada rencana yang akan memberikan TikTok kepada raksasa teknologi AS Oracle.

Dengan investasi dari pembangkit tenaga listrik ritel Walmart, tetapi kesepakatan itu gagal mendapatkan persetujuan di Beijing.

Halaman:

Editor: Samsun Ramlie

Sumber: Al Arabiya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X